Dilema Nafaqoh Hari Libur | HASIL BMK

 


NAHDLIYINPOS.COM - Deskripsi Masalah : Dalam leteratur kitab kuning telah dijelaskan , bahwa pemberian nafkah bagi orang tua kepada anaknya adalah sebuah kewajiban bahkan ketika seorang anak telah mencapai umur baligh sekalipun dengan catatan anak tersebut masih dalam rangka mencari ilmu dan bisa diharapkan keberhasilannya, seperti yang tertera berikut ini :

حاشية البجيرمي على المنهاج (120 /4)
 ولو أمكن الفرع الإكتساب ومنعه منه الإشتغال با العلم فهل تجب نفقته على اصله اولا ؟ فيه تردد , والمعتمد الوجوب بشرط أن يستفيد من الإشتغال فائدة يعتد بها عرفا بين المشتغلين.


Saat waktu liburan tiba, banyak para santri yang masih banyak menikmati hari liburnya untuk dihabiskan dipondok dengan alasan karena hal tersebut merupakan keinginan orang tua, atau lebih aman liburan dipondok agar terhindar dari kemaksiatan dan ada pula yang hanya menuruti keinginannya sendiri sebab mereka bisa bebas dari pantauan orang tua. Begitu pula dengan aktifitas mereka, ada yang mengikuti kegiatan mengaji, roan dan hal positif lainnya. Namun ada juga yang hanya tidur – tiduran di kamar serta ada pula yang pergi jalan – jalan. Sebenarnya saat liburan tiba, semua kegiatan wajib belajar mengajar sudah diliburkan. Kendati demikian para orang tua tetap memberikan nafaqoh anaknya yang masih berada di pondok. Sebab para orang tua menganggap hal tersebut merupakan kewajiban baginya demi keberlangsungan belajar mengajar sang anak. Dalam beberapa keterangan disebutkan bahwa anak yang wajib dinafaqohi orang tua adalah mereka yang berhak menerima zakat sebab mereka masih tersibukkan dengan belajar mengajarnya sehingga tidak sempat untuk bekerja mencari nafkah sendiri seperti keterangan di bawah ini :

 نها ية الزين في إرشاد المبتدئين (ص 180)
 ولو كان له كسب لائق به لكنه كان مشتغلا بالعلم الشرعي الذي يتأتى منه تحصيله والكسب يمنعه جاز له الأخذ من الزكاة قال بعضهم و حينئذ تجب نفقته على والده والعلم الشرعي الفقه والتفسير والحديث والاتها . 

Namun dalam kitab lain dijelaskan bahwa orang yang hanya beribadah dan menetap di pondok itu tidaklah tergolong mereka orang yang berhak menerima zakat karna statusnya tidak faqir :

 مغني المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج(4/175)
 (ولو اشتغل بعلم) شرعي كما في الروضة يتأتى منه تحصيل كما قاله الدارمي وأقراه (والكسب يمنعه) من اشتغاله بذلك (ففقير) فيشتغل به و يأخذ من الزكاة لأن تحصيله فرض كفاية-إلى أن قال-(و لو اشتغل بالنوافل) للعبادات و ملازمة الخلوات في المدارس و نحوها (فلا) يكون فقيرا. 

 Pertanyaan :

a. Apakah orang tua wajib menafkahi anaknya ketika waktu liburan seperti dalam deskripsi?

Jawaban:

Wajib menafkahi apabila si anak tersebut tetap memprioritaskan belajar daripada kegiatan lainya.

Referensi :
1. AI-Mu’jam Al-Washit, Juz 1. Hal. 48
2. Nihayat AI- Zain, Juz 1. Hal.348
3. Tuhfatul Muhtaj & Hawasyi syarwani 4, hal. 348
4. Dll

Pertanyaan :

b. Sebatas mana seorang anak masih dianggap isytighol bil ilmi yang mewajibkan nafaqoh bagi orang tua?

Jawaban:

seorang anak yang menyibukkan diri dengan belajar wajib dinafkahi oleh orang tua jika memenuhi syarat berikut:
1. Ilmu yang dipelajari adalah ilmu yang fardlu A'in atau fardlu kifayah seperti ilmu kedokteran, ilmu teknologi dll.
2. diharapkan keberhasilanya
Catatan :
- Menurut Imam Qoffal pelajar yang menyibukkan diri dengan ilmu sunah tetap wajib dinafkahi orang tua
- Menurut sebagian pendapat orang tua wajib menafkahi anak yang menyibukkan diri dengan belajar meskipun tidak diharapkan keberhasilanya
- Menurut Imam Al-Adzra'i dan Al-Rafi'i jika kebiasaan anak tergolong orang yang tidak terbiasa bekerja secara adat seperti keturunan orang mulia, maka orang tua tetap wajib menafkahi meskipun tidak menyibukan diri dengan belajar.

Referensi :

1. Fathal Qorib hlm 260
2. Syarh Yaqut al-Nafis hlm 673
3. Tuhfah al-Muhtaj juz 7 hlm 152
4. Tuhfah al-Habib juz 4 hlm 440 5. Dll

DOWNLOAD : DILEMA NAFAQOH HARI LIBUR.

SUMBER : Hasil Keputusan Bahtsul Masa-il Kubro Ke-01 PP Putri Lirboyo Al-Mahrusiyah Kediri, Jawa Timur 14 Jumadil Ula 1440 H/20 Januari M.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url